Cara Menentukan Tanggal Pernikahan – Ketika kamu dan pasangan memutuskan untuk menyatukan hubungan dalam sebuah ikatan pernikahan, maka ada beberapa hal yang perlu kalian urus. Salah satu yang terpenting adalah tanggal mengikat janji suci tersebut. Oleh karena itu cara menentukan tanggal pernikahan merupakan banyak dicari calon mempelai.
Cara menentukan tanggal pernikahan yang tepat tersebut bisa berbeda-beda bagi setiap pasangan. Hal ini karena ada yang mengikuti anjuran agama, adat, ataupun menyesuaikan dengan kondisi kedua belah pihak.
Nah, jika kamu ingin menemukan bacaan mengenai cara menentukan tanggal pernikahan menurut islam, Jawa, ataupun weton, maka kamu bisa menemukannya pada artikel di bawah. Simak informasinya!
Cara Menentukan Tanggal Pernikahan Menurut Islam
Sebelum menentukan biaya nikah, dekorasi, tenda, catering, baju akad dan sebagainya. Sebagai umat islam ingin tahu cara menentukan tanggal pernikahan menurut islam, maka beberapa poin di bawah ini bisa menjadi panduan.
1. Tidak Ada Tanggal Sial dalam Agama Islam
Secara muamalah, apabila tidak ada larangan menurut syariat agama islam, maka semuanya baik, salah satunya adalah cara menentukan tanggal pernikahan atau peristiwa lainnya.
Hal perlu dihindari adalah meyakini bahwa ada hari atau tanggal sial, kecuali ada dalil yang menyatakannya. Nah, terkait pernikahan ini, tidak ada dalil bahwa menyatakan mengenai waktu sial atau pantang tersebut.
Pernyataan di atas perlu kamu pahami karena masih banyak orang meyakini bahwa ada tanggal tertentu tidak baik atau membawa kesialan bagi pasangan tersebut.
Berdasarkan hal ini, maka kamu tidak perlu takut salah memilih tanggal karena alasan kesialan atau hari buruk.
Terlebih jika sudah meyakini bahwa ada tanggal membawa keburukan, maka sudah termasuk ke dalam syirik.
Berdasarkan masalah akidah, ada istilah untuk orang memiliki keyakinan bahwa ada peristiwa atau hari bersifat sial. Istilahnya disebut sebagai thiyarah atau tathayyur.
Hal ini juga selaras dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi, “Thiyarah itu syirik…, Thiyarah itu syirik…, (diulang 3 kali)” (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah, dan yang lainnya. Syuaib Al-Arnauth mengatakan, Sanadnya shahih).
“Oleh karena itu, jika kamu hendak menentukan tanggal pernikahan berdasarkan agama islam, maka tidak perlu mempertimbangkan tanggal-tanggal yang membawa efek buruk, karena tidak ada dalil yang menyatakan mengenai hari sial tersebut.”
2. Tanggal Pernikahan Baik Menurut Islam
Berdasarkan penjelasan di atas, tidak ada penjelasan pasti mengenai tanggal tertentu yang baik untuk menikah, karena semua hari dasarnya baik.
Namun, ada satu bulan cukup menjadi favorit untuk orang-orang yang ingin menyelenggarakan pernikahan, yaitu bulan Syawal.
Hal ini berkaitan dengan fenomena pada zaman jahiliyah, di mana orang-orang menganggap bahwa bulan Syawal merupakan momen pantang untuk melangsungkan pernikahan.
Nabi Muhammad SAW pun menampiknya atau menunjukkan penolakan dengan cara menikahi lalu menggauli Aisyah pada bulan tersebut. Hal ini sesuai dengan hadis:
“Dari Aisyah RA ia berkata, ‘Rasulullah SAW menikahi aku pada bulan Syawal dan menggauliku (pertama kali juga) pada bulan Syawal. Lalu manakah istri-istri beliau SAW yang lebih beruntung dan dekat di hatinya dibanding aku?’” (Muttafaq ‘Alaih).
Sementara hari Senin, Kamis, dan Jumat juga digemari karena keistimewaannya di sisi Allah.
Cara Menentukan Tanggal Pernikahan Menurut Jawa
Berbeda dengan ajaran agama islam yang tidak memiliki aturan tertentu dalam menentukan tanggal pernikahan, maka pada adat Jawa ada cara tersendiri.
Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai perhitungan tanggal ini, jika kamu ingin tahu cara menentukan tanggal pernikahan berdasarkan budaya ini, maka biayanikah.com memberikan beberapa langkahnya, yaitu:
1. Menghitung Neptu
Perhitungan menurut budaya Jawa ini tidak akan berkaitan dengan hari lahir serta nama pasaran kedua calon suami istri. Di mana akan ada perhitungan nilainya (neptu).
Setiap tanggal lahir telah memiliki nilai tersendiri, sudah tercantum pada tabel di bawah:
Hari/Weton | Pon (7) | Wage (4) | Kliwon (8) | Legi (5) | Pahing (9) |
Senin (4) | 11 | 8 | 12 | 9 | 13 |
Selasa (3) | 10 | 7 | 11 | 8 | 12 |
Rabu (7) | 14 | 11 | 15 | 12 | 16 |
Kamis (8) | 15 | 12 | 16 | 13 | 17 |
Jumat (6) | 13 | 10 | 14 | 11 | 15 |
Sabtu (9) | 16 | 13 | 17 | 14 | 18 |
Minggu (5) | 12 | 9 | 13 | 10 | 14 |
Nah, misalnya Ani dan Budi akan menikah lalu ingin menggunakan perhitungan Jawa untuk menentukan tanggal pernikahan mereka. Ani lahir pada Sabtu Pahing, sedangkan Budi pada Selasa Kliwon.
Untuk menentukan neptunya, maka:
- Ani lahir pada Sabtu Pahing, maka neptunya 18
- Budi lahir Selasa Kliwon, maka neptunya 11
- Total neptu kedua calon pengantin adalah 29
2. Melihat Hari Baik untuk Menikah
Setelah mendapatkan total neptu di atas, maka untuk menentukan waktu terbaiknya bisa kamu cocokkan dengan tabel berikut:
Halmu (Jumlah Weton) | Keterangan | Sirkulasi |
1 | Bagus | Sandang |
2 | Bagus | Pangan |
3 | Bagus dan disarankan | Papan (Joyo) |
4 | Sering sakit | Loro |
5 | Ada yang meninggal | Pati |
Dari tabel tersebut, maka hari terbaik adalah hari kesatu, dua, ataupun tiga. Di mana cara menghitung harinya adalah:
- Jumlah neptu kedua pasangan + hari baik) : 5; sisanya harus 3 (merujuk pada tabel di atas, menyatakan bahwa 3 merupakan hari terbaik)
- (29 + hari baik) : 5 = 3
- Berdasarkan ketentuannya, maka angka yang apabila kamu tambahkan hasilnya adalah 29, ketika dibagi 5 tersisa 3 adalah angka 9
- Maka, (29 + 9) : 5 = 38: 5, di mana hasilnya adalah 7 atau sisa 3
Berarti hari terbaik menikah dari perhitungan ini adalah Senin Legi atau Minggu Wage.
3. Menentukan Bulan
Untuk menentukan bulan pernikahannya, pengguna panduan ini akan melihat tabel berikut:
Bulan Jawa | Keterangan | Rujukan |
Suro | Sering bertengkar dan banyak mendapatkan hambatan | Jangan digunakan |
Sapar | Hidup banyak hutang dan serba kekurangan | Boleh digunakan |
Maulud | Salah satu pasangan meninggal | Jangan digunakan |
Bakdamulud | Pasangan menjadi bahan omongan jelek | Boleh digunakan |
Bakda Jumadil Awal | Sering kehilangan, banyak musuhnya | Boleh digunakan |
Jumadil Akhir | Sejahtera karena kaya dengan emas ataupun perak | Disarankan |
Rejeb | Hidup selamat dan punya banyak tema | Disarankan |
Ruwah | Hidup berkeluarga akan selamat | Disarankan |
Puasa | Banyak mendapatkan bencana | Jangan digunakan |
Syawal | Banyak hutan dan sedikit mendapat rezeki | Boleh digunakan |
Dulkaidah | Sering sakit, adanya pertengkaran ataupun hidup kurang berkecukupan | Jangan digunakan |
Besar | Hidup bahagia dan mendapat keselamatan | Disarankan |
Nah, calon pengantin bisa memilih salah satu bulan yang mendapatkan rujukan dianjurkan dan boleh dipakai.
Cara Menentukan Tanggal Pernikahan Menurut Weton
Weton merupakan suatu sistem penanggalan dan perhitungan hari lahir seseorang, biasanya menjadi patokan untuk menentukan hal-hal tertentu, salah satunya tanggal pernikahan.
Karena weton merupakan bagian dari adat Jawa, maka sebenarnya cara perhitungannya juga sama dengan sub pembahasan di atas. Oleh karena itu, bisa mengikuti panduan pada adat Jawa sebelumnya.
Kesimpulan
Setiap calon pengantin atau keluarga pasti menginginkan tanggal pernikahan terbaik mereka. Oleh karena itu ada yang mencari referensi dalam menentukan tanggal ini.
Jika berpedoman pada ajaran agama islam, maka sebenarnya semua hari atau tanggal memiliki makna baik untuk menyelenggarakan pernikahan. Namun beberapa orang memilih menyelenggarakan pada bulan Syawal, hari Senin, Kamis, ataupun Jumat karena keistimewaan harinya.
Beberapa orang juga menggunakan cara menentukan tanggal pernikahan menurut Weton Jawa, dengan melihat tanggal lahir calon. Terlepas dari apa pun kepercayaan dianut, semoga pernikahanmu berjalan lancar dan bahagia!