Biaya Tes Kesehatan Pra Nikah di Puskesmas – Kemenag (Kementrian Agama) bersama BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) telah mewajibkan setiap pasangan akan menikah untuk melakukan cek kesehatan atau premarital check up. Lalu, berapa sih biaya tes kesehatan pra nikah di Puskesmas dan bagaimana prosedurnya?
Untuk melakukan cek kesehatan akan menikah harus bergabung dalam Program Pendampingan, Konseling, dan Pemeriksaan Kesehatan biasanya diadakan 3 bulan sebelum pernikahan. Salah satunya yaitu tes kesehatan di Puskesmas bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit serta mengurangi penurunan risiko stunting pada anak.
Walaupun bisa bikin surat numpang nikah tetap saja calon mempelai harus tes kesehatan di puskesmas atau rumah sakit terdekat yang direkomendasikan oleh pihak KUA. Adanya te kesehatan pihak KUA dapat mempeproses surat-surat pra nikah dengan cepat serta mudah.
Dalam negara Indonesia telah menetapkan biaya tes kesehatan relatif terjangkau serta bisa dilakukan pada rumah sakit terdekat atau puskesmas. Namun ada beberapa calon mempelai belum mengetahui rincian biaya lengkapnya tes kesehatan, tapi jangan khawatir kami akan memberikan informasi tersebut pada pembahasan di bawah ini.
Apa itu Tes Kesehatan Pra Nikah?
Tentu saja perlu, bahkan saat ini menjadi kewajiban harus dijalani oleh para pasangan hendak melakukan pernikahan. Jadi, bila kalian belum mendapatkan sertifikat lolos kesehatan, maka belum bisa melanjutkan ke acara pernikahan.
Pemerintah melalui BKKBN dan Kemenag pun telah menyiapkan Program Pendampingan, Konseling, dan Pemeriksaan Kesehatan agar generasi selanjutnya terlahir dengan lebih baik. Dalam program tersebut dapat berencana untuk menikah harus mengikuti serangkaian bimbingan selama 3 bulan sebelum melakukan pendaftaran nikah di KUA.
Salah satunya yaitu cek kesehatan guna mengetahui kondisi kesehatan pasangan sehingga terhindar penyakit menular dan penyakit menurun seperti diabetes, anemia, dan hipertensi. Selain itu, juga berguna agar mencegah stunting atau gizi buruk pada anak.
Tes kesehatan ini harus diikuti bersamaan antara sepasang calon suami istri sebelum mereka menikah. Dengan begitu, mereka bisa saling mengetahui risiko penyakit diidap oleh pasangannya masing-masing.
Walau tes ini sangatlah penting, namun masih banyak pasangan belum menyadarinya. Bahkan, menjadikannya sebagai alasan tersendiri bisa menyulitkan seseorang untuk menikah. Padahal, hal tersebut sangat memengaruhi kondisi anak-anak kita kelak.
Sejatinya, proses premarital check up bisa dilakukan di berbagai fasilitas kesehatan, tidak harus di Puskesmas. Misalnya dilakukan di klinik, rumah sakit, bahkan di laboratorium swasta sekalipun.
Namun, Puskesmas menyajikan harga tes kesehatan lebih murah bahkan bisa gratis jika kita menyertakan kartu BPJS kesehatan. Oleh karena itulah banyak orang lebih memilih Puskesmas dibandingkan fasilitas kesehatan lainnya.
Fungsi Premarital Check Up Sebelum Menikah
Sejatinya, banyak sekali fungsi dimiliki dari pengecekan kesehatan bagi para pasangan akan menikah. Namun, berikut kami akan memberikan penjelasan meliptui fungsi premarital check up sebelum menikah.
- Status kesehatan pasangan: kita bisa tahu soal status kesehatan pasangan secara lengkap apakah memiliki riwayat penyakit kronis atau tidak. Hal ini tentunya menjadikan kita bisa lebih terbuka juga terhadap pasangan.
- Mencegah penyakit menurun: kondisi kesehatan anak sangat dipengaruhi oleh riwayat penyakit dimiliki ayah atau ibunya. Jika ayah kalian memiliki penyakit cukup berisiko menurun seperti diabetes, maka anak kalian pun berpotensi terkena.
- Mendeteksi penyakit menular: beberapa penyakit bisa menular melalui kontak fisik, hubungan seksual, ataupun melalui penyebaran droplet. Nah, beberapa penyakit perlu diwaspadai yakni hepatitis B & C, dan HIV/AIDS.
- Mengetahui kelainan genetik: beberapa orang memiliki kelainan genetik bisa diturunkan kepada anak serta bisa membahayakan dirinya sendiri. Beberapa di antaranya yaitu thalasemia, anemia sel sabit, dan hemofilia.
- Mengurangi risiko stunting: pemerintah sedang berupaya penuh menghilangkan angka stunting. Salah satunya yaitu dengan melakukan tes kesehatan bagi ibu dan ayah guna terhindar dari risiko terkena gizi buruk.
- Mendapatkan Vaksin TT: vakin TT (Tetanus Toksoid) merupakan program pemerintah sejak 1986 dimaksudkan untuk mencegah penularan infeksi tetanus pada pasangan akan menikah.
Jenis Cek Kesehatan Pra Nikah di Puskesmas
Semakin lengkap fasilitas kesehatannya, maka semakin lengkap pula jenis tes dapat dilakukan. Namun, untuk puskesmas kalian akan mendapatkan setidaknya 7 jenis tes sebagai berikut.
1. Pemeriksaan Darah Lengkap
Dalam kesehatan, pemeriksaan ini sering disebut juga sebagai complete blood count (CBC). Merupakan serangkaian pengecekan darah untuk mengetahui kondisi penyakit seseorang. Tes ini juga berguna untuk mengetahui apakah orang tua berisiko menurunkan hemofilia dan thalasemia pada anak mereka atau tidak. Pemeriksaan ini meliputi.
- Leukosit
- Hematokrit
- Eritrosit
- Hemoglobin
- Trombosit
- Laju endap darah
- Reaksi inflamasi
- Infeksi
- Sel darah tepi
- Tingkat hidrasi
- Tingkat dehidrasi
- Polisitemia
2. Pengecekan Gula Darah
Penting sekali untuk mengecek gula darah dari pasangan belum menikah sehingga mereka tahu apakah terjadi komplikasi diabetes atau tidak. Terutama bagi si ibu karena mereka bisa tahu risiko komplikasi diabetes selama kehamilan akan mengakibatkan bayi lahir mati, prematur, dan keguguran. Ada dua kondisi gula darah seseorang yaitu.
- Hipoglikemia: kondisi ketika kadar gula darah seseorang dinyatakan terlalu rendah di bawah batas normal.
- Hiperglikemia: kondisi saat kadar gula darah seseorang berada di atas batas rata-rata.
3. Pemeriksaan Rhesus dan Golongan Darah
Apakah selama ini kalian belum tahu apa golongan darahnya? Jika ya, maka bisa melakukan pemeriksaan selama tes kesehatan pra nikah. Di sini, kalian pun akan di cek rhesusnya akan berefek pada ibu maupun anak.
- Rh keduanya sama: jika Rh sama-sama positif atau sama-sama negatif, maka Rh anak pun akan sama sehingga terjadi kesesuaian.
- Rh keduanya berbeda: apabila Rh ibu negatif atau Rh ayah positif, maka berpotensi terjadi ketidaksesuaian pada Rh anak sehingga berpotensi mengganggu kinerja organ vital bayi.
4. Deteksi Hepatitis B
Transmisi Hepatitis B melalui hubungan seksual kerap kali terjadi. Apalagi, kemungkinan Hepatitis B diturunkan pada anak sangat besar bisa mengakibatkan kecacatan hingga kematian bayi baru lahir. Untuk mendeteksi hal ini, biasanya diambil dari kondisi 3 kasus yaitu.
- HBsAg > 6 bulan: apabila HBsAg menetap di darah seseorang dalam waktu lebih dari 6 bulan, maka orang tersebut dinyatakan telah terinfeksi hepatitis B kronis.
- HBsAg < 6 bulan: terjadi risiko hepatitis B namun tidak mengalami infeksi kronis sehingga harus dilakukan perawatan lebih lanjut.
- HBsAG negatif: hal ini menyatakan bahwa pihak yang bersangkutan tidak memiliki infeksi terjadinya risiko infeksi Hepatitis B.
5. Uji VDRL atau RPR
Merupakan pengujian darah yang dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang memiliki risiko penyakit menular seksual atau tidak. Pemeriksaan sampel darah ini dilakukan di laboratorium serta dapat mengetahui penyakit baik karena bakteri atau virus seperti halnya.
- HIV/AIDS
- Pneumonia
- Malaria
- Infeksi lainnya
6. Pengecekan TORCH
TORCH merupakan sebuah penyakit berbahaya yang menyebabkan kelainan pada janin atau gangguan hamil pada ibu. Jadi, bila mengidap penyakit ini maka bayi bisa lahir prematur, ibu mengalami keguguran, atau cacat bawaan pada bayi. Nah TORCH sendiri mengacu pada 4 penyakit yakni.
- Toxoplasma
- Rubella
- Cytomegalovirus
- Herpes simplex
7. Test Urine (Urinalisis)
Melalui urine, seorang dokter dapat mengetahui kondisi penyakit metabolik maupun sistemik seseorang. Bagi para pasangan akan menikah, tes ini sangatlah penting karena dapat mengetahui deteksi gangguan pada organ ginjal, hati bahkan obat-obatan yang dikonsumsi seseorang.
Syarat Cek Kesehatan Pra Nikah di Puskesmas
Hampir semua Puskesmas di Indonesia memiliki syarat atau ketentuan terkait premarital check-up tak jauh berbeda. Terpenting yaitu usahakan untuk datang ke Puskesmas sesuai domisili kalian biar memudahkan pendataan.
Namun bila ingin datang bersama pasangan, maka bisa juga melakukan tes di Puskesmas tempat tinggal pasangan kalian baik di tempat mempelai pria maupun mempelai wanita.
Perlu diperhatikan, bila kalian menggunakan BPJS, cek kesehatan hanya gratis sesuai dengan faskes (Puskesmas) terdaftar sesuai dengan tempat tinggal kalian masing-masing. Jadi, apabila melakukan tes di Puskesmas tempat tinggal pasangan kalian yang ada di luar kota, maka tidak dapat mengajukan BPJS.
Jadi, kami sarankan untuk datang ke Puskesmas tempat tinggal masing-masing. Karena selain memudahkan pendataan, juga lebih tepat digunakan oleh kalian yang ingin melakukan pendaftaran menggunakan BPJS, terutama BPJS/KIS program bantuan pemerintah gratis tiap bulannya.
Nah, sebelum melakukan pengecekan atau menyiapkan biaya tes kesehatan pra nikah di puskesmas. Maka siapkan dulu syarat cek kesehatan pra serta nikah di Puskesmas seperti berikut ini.
- Telah memenuhi batas minimum usia menikah
- Menyertakan KTP elektronik bagi WNI
- Menyertakan paspor atau tanda pengenal bagi WNA
- Surat pengantar dari RT/RW/Kelurahan (jika diminta)
- Kartu BPJS (jika memilikinya)
Umumnya, pihak Puskesmas hanya membutuhkan dokumen aslinya seperti KTP asli dan kartu BPJS asli. Namun, bilamana membutuhkan salinannya, maka silakan buat data salinan dua lembar masing-masing dokumen yang dibutuhkan di atas.
Biaya Tes Kesehatan Pra Nikah di Puskesmas
Tiap Puskesmas mematok biaya berbeda-beda karena penentuan tarif test umumnya dilakukan oleh pemerintah daerah setempat. Namun, rata-rata biaya yang ditetapkan yakni sebesar Rp 20.000 – Rp 50.000.
Apabila memiliki kartu BPJS Kesehatan baik itu berlangganan bulanan maupun kartu bisa mendapatkan biaya dari pemerintah, maka proses tes kesehatan sepenuhnya gratis tanpa dipungut biaya apapun sama seperti saat berobat ke puskesmas sepenuhnya gratis.
Proses pelunasan biaya sendiri dilakukan setelah medical check up selesai. Nantinya akan diberi kartu biaya administrasi yang harus dilengkapi. Selain itu akan mendapatkan vaksin harus dilakukan.
Vaksin TT sendiri bersifat wajib atau harus dilakukan semua calon pasutri. Namun, vaksin lainnya hanya diberikan sesuai arahan dari dokter berdasarkan hasil tes kesehatan. Berikut ini beberapa biaya tes kesehatan pra nikah di puskesmas perlu diketahui.
Jenis | Biaya |
Biaya Tes Kesehatan | Rp 20.000 – Rp 50.000 (non BPJS) |
Tes Kesehatan via BPJS | Gratis |
Tarif Tes Pra Nikah di RS | Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000 |
Vaksin Tetanus Toksoid (TT) | Rp 10.000 – Rp 20.000 per suntik (5x suntik) |
Vaksin TT via BPJS | Gratis |
Vaksin HPV | Rp 600.000 – Rp 1.000.000 per suntik (3x suntik) |
Vaksin MMR | Rp 200.000 |
Vaksin Hepatitis A | Rp 700.000 per suntik (2x suntik) |
Vaksin Hepatitis B | Rp 400.000 per suntik (3x suntik) |
Kapan Tes Kesehatan Sebelum Nikah?
Setelah mengetahui biaya tes kesehatan pra nikah di Puskesmas, kalian juga wajib tahu kapan berlangsungnya tes kesehatan sebelum nikah.
Nah, pelaksanaan tes kesehatan mengikuti pelaksanaan Program Pendampingan, Konseling, dan Pemeriksaan yakni minimum 3 bulan sebelum acara pernikahan dimulai. Jadi, misalkan akan menggelar pernikahan di bulan April, maka sejak Januari sudah harus mengikuti program ini.
Lalu, dalam pelaksanaan tes kesehatan ada salah satu vaksinasi wajib dilakukan yakni vaksin TT (Tetanus Toksoid) dilakukan 5 kali secara bertahap. Nah, untuk dosis pertamanya sendiri yakni minimal 1 kali pada waktu selambat-lambatnya 1 bulan sebelum menikah.
Kami sarankan, untuk melakukan vaksinasi minimum sejak 2 bulan pra nikah. Dengan begitu vaksinasi dapat lebih efektif serta sudah melakukan setidaknya 2 kali atau lebih. Hal ini akan memberikan risiko penularan tetanus lebih minim.
Vaksinasi TT 1 dibuat untuk mengembangkan kekebalan terhadap infeksi. Perlu diketahui TT 2 bisa dilakukan 4 minggu setelah TT 1 telah di buat. Lalu vaksinasi selanjutnya berurutan setelah 6 bulan, 1 tahun, dan satu tahun lebih sejak vaksinasi pertama.
Cara Mengikuti Cek Kesehatan di Puskesmas
Setelah melihat penjelasan meliputi biaya tes kesehatan pra nikah di puskesmas, maka perlu diperhatikan bahwa pihak puskesmas akan memberikan anjuran sebelum melakukan cek kesehatan berlangsung. Agar hasil tes kesehatan lebih efektif dan lebih akurat, maka kalian perlu mengikuti beberapa cara di bawah ini.
- Usahakan berpuasa (puasa makanan) minimum 12 jam sebelum melakukan medical check up
- Bagi pasangan wanita, usahakan untuk melakukan check up saat sedang tidak menstruasi agar tidak terganggu oleh ketidakseimbangan hormon
- Jangan minum kopi, teh, cokelat atau makanan lainnya yang mengandung kafein
- Hindari melakukan hubungan seksual ataupun masturbasi selama 72 jam sebelum melakukan tes
- Penuhi kebutuhan air dengan minum minimal 8 gelas air per hari, jangan sampai dehidrasi saat melakukan check up.
Cara Cek Kesehatan Pra Nikah di Puskesmas
Ada beberapa tahapan yang diperlukan untuk mengikuti tes kesehatan pra nikah di Puskesmas. Untuk menghindari gagalnya cek kesehatan pra nikah di puskesmas, sebaiknya lihat tahapan di bawah ini.
1. Siapkan Persyaratan
Pertama, siapkan segala dokumen yang dibutuhkan seperti KTP dan kartu BPJS (jika ada). Jangan lupa bawa salinannya untuk berjaga-jaga siapa tahu diminta nantinya.
- Datang ke Puskesmas dan Ambil Nomor Antrean
Setelah itu, datanglah ke Puskesmas di jam-jam pendaftaran yakni mulai dari pukul 07.00 – 11.30 waktu setempat. Setelah itu ambil nomor antrean sesuai sistem yang diterapkan di puskesmas masing-masing.
3. Serahkan Semua Dokumen
Jika nomor antrean telah dipanggil, silakan datang ke loket registrasi lalu bicarakan tentang keperluan kalian untuk melakukan tes kesehatan pra nikah. Dengan begitu, kalian akan dibedakan dengan pengunjung yang berobat.
4. Melakukan Rangkaian Pemeriksaan Fisik
Selanjutnya, kalian akan diantar ke ruangan pemeriksaan fisik melakukan beberapa hal. Di antaranya mengukur berat badan, lingkar perut, tinggi badan, dan tekanan darah. Nantinya, hasil test ini akan dijadikan acuan penentuan status gizi.
5. Mengikuti Tahapan Skrining Kejiwaan
Skrining kejiwaan diperlukan untuk mengetahui kondisi mental masing-masing pasangan hendak menikah. Apakah memiliki masalah emosi, masalah cemas, depresi, atau gangguan kejiwaan lainnya.
6. Pemeriksaan Lengkap di Laboratorium
Bagian yang paling penting yaitu akan diperiksa kesehatan secara lengkap di laboratorium. Di antaranya ada tes darah, skrining kesehatan, tes urine, dan banyak lagi. Proses ini membutuhkan waktu beberapa menit bahkan jika antri bisa butuh waktu berhari-hari.
7. Melakukan Vaksinasi TT & Lainnya
Terakhir, kalian akan diminta untuk melakukan vaksinasi TT karena hal itu merupakan syarat wajib pra nikah. Kalian pun akan diberi kartu vaksinasi yang berisi 5 tahapan suntik. Selain itu, jika dibutuhkan juga akan disuruh untuk melakukan serangkaian vaksinasi lainnya.
Kesimpulan
Lalu bagaimana cara daftar online cek kesehatan pra nikah di Puskesmas? Sayangnya, hanya ada beberapa Puskesmas saja yang mengadakan pendaftaran online untuk pra nikah. Jadi, lebih baik datang langsung ke Puskesmas karena proses pendaftarannya tak kalah cepat dengan pendaftaran online. Semoga pembahasan Biaya Tes Kesehatan Pra Nikah di Puskesmas yang diberikan oleh biayanikah.com dapat bermanfaat.