Biaya Pernikahan Adat Jawa – Salah satu tradisi pernikahan paling populer di Indonesia yaitu, pernikahan adat Jawa. Karena pernikahan adat Jawa memiliki nilai-nilai budaya, kearifan lokal serta makna setiap upacara tradisi.
Namun, menggelar pernikahan adat Jawa tidak mudah yang dibayangkan. Di mana ada banyak hal perlu disiapkan yang membutuhkan biaya tidak sedikit. Mulai dari tenda pernikahan, souvenir, rias pengantin, dan lain sebagainya.
Sebenarnya, besar dan kecilnya biaya pernikahan adat Jawa tergantung pada konsep pernikahan, jumlah tamu, lokasi serta vendor yang kamu pilih. Oleh karena itu, penting buat kamu membuat rincian biaya pernikahan dalam kertas catatan.
Guna membantu kamu dalam mempersiapkan kebutuhan acara pernikahan, maka kami sudah merangkum rincian biaya pernikahan adat Jawa dan susunan acara. Untuk mengetahui informasi biaya pernikahan tersebut, silahkan simak dan ikuti terus pembahasan di bawah ini.
Rincian Biaya Pernikahan Adat Jawa
Permasalahan konsep pernikahan tidak sesuai apa yang diinginkan yaitu tidak membuat rincian biaya pernikahan lewat buku catatan. Hal ini disebabkan karena terlalu banyak referensi dengan melihat acara pernikahan meriah dari orang luar.
Perlu diketahui bahwa waktu yang cocok untuk mempersiapkan pernikahan adat Jawa tradisional atau modern sekitar 3-6 bulan maupun sebelum prosesi lamaran berlangsung. Karena dalam waktu tersebut, kamu masih banyak waktu untuk mencari referensi dekorasi, rias, baju pengantin atau menggunakan wedding organizer.
Sebenarnya besar kecilnya biaya pernikahan adat Jawa bisa disesuaikan dengan kemampuan kita. Selain itu, pernikahan adat Jawa bisa dimeriahkan di rumah wanita maupun pria, semua tergantung kesepakatan antara kedua pihak keluarga.
Jika hari pernikahan kamu sudah mendekati tanggal akad nikah, maka segera mungkin membuat perencanaan pernikahan. Guna membantu, berikut adalah daftar rincian biaya pernikahan adat Jawa yang bisa dijadikan referensi terbaru:
Rincian | Biaya |
---|---|
Tenda pernikahan dan gerabah | Rp 4.000.000 |
Dekorasi 6 meter | Rp 2.000.000 |
Blower 1 hari | Rp 300.000 |
Sound system | Rp 750.000 |
Penyanyi 1 + kendang | Rp 1.500.000 |
Kursi dan meja akad nikah | Rp 500.000 |
Palet + Karpet 96m | Rp 2.000.000 |
Rias dan busana pengantin | Rp 9.000.000 |
Fotografer dan Videografer | Rp 2.250.000 |
Mahar | Rp 1.300.000 |
Seserahan (perhiasan, perlengkapan wanita, dll) | Rp 10.000.000 |
Jasa dekor mahar dan seserahan | Rp 700.000 |
Undang penghulu KUA ke rumah | Rp 600.000 |
Souvenir | Rp 500.000 |
Undangan | Rp 500.000 |
Konsumsi | Rp 20.000.00 (jumlah tamu 800 orang) |
Jasa rewang atau pembantu masak | Rp 5.000.000 |
Transportasi | Rp 1.500.000 |
Biaya lain-lain | Rp 4.000.000 |
Total Biaya | Rp 66.400.000 |
CATATAN: Dari tabel biaya tersebut diambil berdasarkan pengalaman pribadi sendiri dalam melangsungkan acara pernikahan adat Jawa Tengah. Sehingga bisa rincian di atas bisa bermanfaat untuk menjadi bahan referensi perencanaan pernikahan kamu.
Susunan Acara Pernikahan Adat Jawa
Pernikahan adat Jawa mengandung banyak nilai filosofi dengan tujuan membangun keluarga sakinah mawadah dan warohmah. Sebab itu, setiap mempelai harus mengikuti prosesi upacara adat Jawa yang telah ditentukan.
Sayangnya, tidak semua calon mempelai mengetahui susunan acara pernikahan adat Jawa mulai dari awal hingga akhir. Untuk memahaminya, kami sudah menjelaskan dari susunan acara pernikahan adat Jawa pada ulasan di bawah ini:
1. Pasang Tarub
Untuk mengawali acara pernikahan adat Jawa dimulai dari pasang tarub pada pihak keluarga pria atau wanita yang akan melangsungkan pernikahan. Hal ini bertujuan sebagai tanda resmi akan mengadakan acara pernikahan pada lokasi tersebut.
2. Siraman
Susunan acara untuk mengawali pernikahan adat Jawa yaitu siraman yang merupakan membersihkan badan dan rohani sebelum melangsungkan ijab kabul. Biasanya, siraman dilakukan oleh ayah, ibu, kakek, nenek atau teman sejumlah 7 orang.
3. Seserahan
Seserahan yaitu keluarga pihak mempelai pria memberikan barang kepada mempelai wanita yang bertujuan membantu persiapan acara pernikahan. Pada umumnya, seserahan ini berisi seperangkat alat beribadah atau pakaian, perhiasan, beras, peralatan rumah tangga, hewan ternak serta sejumlah uang.
4. Midodareni
Midodareni adalah acara yang dilakukan mempelai wanita bersama keluarga atau teman untuk memanjatkan doa agar akad nikah serta pesta pernikahan dapat berjalan lancar. Sebelum berdoa, kedua orang tua memberikan suapan terakhir kepada putrinya.
5. Ijab Kabul
Ijab kabul merupakan akad nikah yang dinyatakan oleh seorang mempelai pria pada hadapan penghulu, wali, saksi dan para tamu undangan lainnya. Dengan disaksikan oleh banyak orang untuk menghindari fitnah atau perilaku yang tidak diinginkan.
6. Temu Manten
Selepas ijab kabul, biasanya akan dilanjutkan dengan susunan acara temu manten. Pada acara ini, mempelai pria dan wanita akan di rias terlebih dahulu. Kemudian, rombongan pihak keluarga mempelai pria membawa sanggan tebusan yang akan diserahkan kepada pihak mempelai wanita.
Dalam acara ini, akan melangsungkan beberapa tradisi seperti midak tigan, lempar sirih dan gondhang kasih.
7. Bobot Timbang
Bobot timbang merupakan ayah mempelai wanita duduk di pelaminan dan kedua pahanya akan diduduki oleh mempelai wanita. Dalam acara ini ini melambangkan bahwa ayah mempelai wanita telah menerima menantunya dengan baik seperti anaknya sendiri.
8. Nanem Jero
Nanem Jero yaitu ayah mempelai wanita akan menekan bahu mempelai agar duduk di pelaminan. Hal ini memiliki arti yakni kedua mempelai diberi tugas untuk memberi keturunan yang baik serta menjadi orang tua bertanggung jawab.
9. Kacar-Kucur
Kacar-Kucur yakni mempelai pria memberi penghasilan kepada istrinya yang dilambangkan dalam wujud logam uang, kacang merah, kacang hijau dan lain sebagainya. Pastikan penghasilan tersebut tidak boleh ada yang jatuh, sehingga melambangkan bahwa istri mampu hemat serta cermat.
10. Dulangan
Dulangn atau Klimahan merupakan acara saling suap menyuap makanan kedua mempelai dengan melambangkan rumah tangga dipimpin oleh suami dan harus rukun. Biasanya, makanan dulangan berisikan nasi, ayam atau bebek.
11. Sungkeman
Sungkeman adalah simbol ungkapan dharma bhakti kepada orang tua serta memohon doa restu dengan berjongkok. Saat sungkeman, keris atau pusaka pada busana pengantin adat Jawa harus dilepas terlebih dahulu.
12. Ngunduh Mantu
Ngunduh mantu merupakan mengunjungi besan atau orang tua mempelai pria bersama kedua pengantin, keluarga mempelai wanita dan tetangga sekitar. Dalam susunan acara ini memiliki wujud bakti mempelai kepada orang tua maupun mertua.
Biaya Pernikahan Adat Jawa Ditanggung Siapa?
Setelah mengetahui kisaran biaya dan susunan acara pernikahan adat Jawa, pastinya ada beberapa dari kamu bingung biaya tersebut akan ditanggung oleh siapa. Sebenarnya dalam pernikahan adat jawa, keseluruhan biaya pernikahan akan ditanggung oleh kedua pihak mempelai.
Akan tetapi, sebagian besar biaya pernikahan ada Jawa pada umumnya akan ditanggung oleh pihak yang ketempatan acara pernikahan, baik itu rumah mempelai wanita atau pria. Namun, sebagai mempelai pria harus memberikan sumbangan berupa uang dengan kesepakatan kedua pihak keluarga.
Untuk menentukan jumlah sumbangan mempelai pria kepada keluarga mempelai wanita dapat dihitung dari nominal biaya tenda pernikahan dan rias pengantin. Sebagai gambaran, kami akan menjelaskan dengan perhitungan di bawah ini:
- Harga rias pengantin: Rp 12.000.000
- Harga tenda pernikahan: Rp 10.000.000
Maka, mempelai pria harus memberikan sumbangan biaya pernikahan sebesar Rp 22.000.000 kepada keluarga mempelai wanita. Selain itu, kamu juga bisa dibagi menjadi dua yaitu Rp 11.000.000.
Kesimpulan
Secara keseluruhan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata biaya pernikahan adat Jawa hanya membutuhkan 30 – 40 juta. Apabila kamu minim budget, maka harus mengurangi perlengkapan pernikahan yang tidak penting seperti souvenir atau hiburan.
Dengan membaca informasi di atas kamu bisa mempersiapkan biaya pernikahan dari jauh-jauh hari. Pastikan segala persiapan acara pernikahan dilakukan bersama pasangannya.