Biaya Pernikahan Adat Madura Sumenep – Sama halnya masyarakat kota-kota besar pada umumnya, pernikahan bagi warga Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur adalah hal yang sangat sakral. Di mana, adat warga setempat ketika menikah sangat terkenal memakan banyak biaya.
Tidak hanya menjunjung tinggi martabat maupun harga diri pribadi maupun orang tua, bahkan sejak lama tradisi pernikahan mewah khas adat Madura Sumenep masih tetap dipegang teguh masyarakat. Sehingga, setiap calon mempelai pria akan mempersiapkan biaya nikah tidak tanggung-tanggung.
Hal demikian bukan tanpa alasan, sebab mulai tahap bertunangan maupun lamaran, biaya pernikahan adat Madura Sumenep membutuhkan banyak anggaran. Sebab, mempelai pria setidaknya meminang wanita pujaannya dengan membawa perabotan rumah tangga seperti kasur, lemari hingga hewan peliharaan.
Supaya memudahkan semua kalangan khususnya yang hendak menikah dengan wanita asal Madura, Jawa Timur, berikut adalah informasi lengkap mengenai susunan acara serta biaya pernikahan adat Madura Sumenep.
Susunan Acara Pernikahan Adat Madura Sumenep
Di tengah maraknya pernikahan mengusung konsep modern, tak sedikit kalangan lebih memilih tema pernikahan adat. Contohnya seperti tradisi resepsi perkawinan junjungan warga Kabupaten Sumenep, Madura. Di mana, orang-orang setempat percaya bahwa adat istiadatnya memiliki makna serta filosofi mendalam.
Bahkan, karakter tegas masyarakat setempat sendiri digambarkan terhadap hiasan bunga melati di bagian kepala. Di mana, bentuk lilin atas perhiasan itu menjadi simbol jika seorang istri berperan sebagai penerang rumah tangga layaknya lilin.
Lantas, apa saja ritual atau susunan acara pernikahan adat Madura Sumenep? Berikut adalah informasi detail mengenai tradisinya.
1. Ngangini
Sebelum resepsi perkawinan dan mengucapkan janji suci, calon pengantin wajib menjalani serangkaian ritual. Pertama yakni nganini atau ngangene yakni memberikan kabar. Di mana, hal tersebut ialah tahap penjajakan sebelum menggelar prosesi lamaran secara resmi.
Dalam praktiknya, pihak keluarga mempelai pria harus mengirim perwakilannya agar datang ke rumah calon mempelai wanita. Di mana, wakil tersebut akan menggambarkan kelebihan maupun apa saja keunggulan dari pihak pria. Adapun hal paling penting adalah ketaatan dalam agama, sebab masyarakat Sumenep, Madura dikenal sangat religius.
2. Araba Pagar
Apabila proses nganini atau ngengene berjalan lancar serta pihak keluarga mempelai wanita sudah meyakini calon suaminya taat agama, proses selanjutnya adalah araba pagar atau perkenalan antara kedua belah pihak orang tua mempelai serta membicarakan perihal lamaran.
Tak hanya bermusyawarah, momen itu juga dilaksanakan tradisi ater tolo yaitu keluarga pria membawakan sejumlah seserahan meliputi beras, pakaian adat Madura maupun kosmetik. Setelah seminggu, pihak calon pengantin perempuan harus membalas kedatangan keluarga pasangannya dengan membawa sejumlah hidangan seperti nasi beserta lauk pauk.
3. Lamaran Adat Madura
Tahap selanjutnya dalam pernikahan adat Madura Sumenep yakni lamaran menggunakan adat setempat. Di mana, pihak keluarga pria akan menyerahkan seserahan berupa uang, minyak wangi serta sapu tangan. Langkah tersebut umumnya menjadi simbol keseriusan mempelai pria agar menikah dengan tambatan hatinya.
Selain itu, pihak keluarga pria umumnya juga membawa teket peton ataupun alat pinangan dalam bentuk kue cucur, ketan, sirih pinang, pakaian wanita, make up dan lainnya. Isi barang hantaran pernikahan untuk wanita tersebut pun disesuaikan kemampuan mempelai laki-laki.
Secara umum, lamaran tersebut akan digelar pada meja tamu bersama sesepuh. Lalu, mempelai wanita harus sungkem kepada mempelai pria maupun sesepuh. Pada proses tersebut, umumnya tetua juga sudah menyiapkan sejumlah uang untuk diberikan ke pihak wanita.
Setelah lamaran diterima, proses akan dilanjutkan dengan membahas tanggal serta tempat pernikahan. Di mana, 40 hari sebelum resepsi mempelai wanita harus dipingit dan fokus menjaga kesehatan serta kecantikan dari luar maupun dalam dengan meminum jamu khas Madura atau perawatan.
4. Pernikahan
Kendati telah mendapatkan restu, calon mempelai pria masih diharuskan menghadapi sejumlah tantangan pada hari pernikahannya. Di mana, terdapat beberapa ritual setelah akad seperti Mengghar Bhalabar, Mekalabah serta Putar Dulang. Berikut adalah penjelasannya:
- Mengghar Bhalabar: Sebelum menemui istri sah serta bersanding di pelaminan, pengantin pria wajib berjalan melalui bentangan tali atau kerap disebut bhalabar. Dalam ritual ini, perwakilan pihak pengantin laki-laki maupun wanita atau bhud janggi akan melakukan dialog tembang madura beserta pertanyaan yang harus dijawab oleh pengantin pria sampai semua tali terpotong.
- Mekalabah: Jika telah menyelesaikan ritual buka pintu, pengantin pria harus melakukan mekalabah atau adu silat bersama perwakilan pihak wanita diiringi musik khas setempat. Untuk dapat bersanding bersama sang istri, suaminya harus memenangkan adu silat tersebut.
- Putar Dulang: Putar Dulang dilakukan dengan pengantin wanita yang duduk di atas baki besar terbuat dari kuningan membelakangi arah datang suaminya. Saat menghampiri istrinya, pengantin pria harus jongkok sembari berjalan menghampirinya lalu memutarnya hingga keduanya berhadapan.
Setelah berhadapan, pengantin pria akan berdiri lalu memegang kepala istrinya untuk mengikrarkan jika ia telah memilihnya sebagai istri. Kemudian, ia akan membantu pengantin wanita berdiri lalu berjalan bersama menuju pelaminan.
Biaya Pernikahan Adat Madura Sumenep
Mengingat anggaran yang diperlukan untuk melangsungkan resepsi pernikahan secara umum diberlakukan atas dasar kemampuan pihak pria serta persetujuan mempelai wanita, tentu kebutuhan biaya nikah mengusung konsep adat istiadat setempat memiliki perbedaan nilai.
Di mana, kebanyakan masyarakat setempat meyakini bahwa menikah dengan membawa seserahan mewah serta memberikan uang tunai dalam jumlah banyak bisa dilakukan. Sebab, pribumi di wilayah tersebut menjunjung tinggi prinsip menikah sekali seumur hidup.
Namun, berdasarkan fakta di lapangan terdapat sejumlah vendor di wilayah Madura, Jawa Timur menawarkan paket pernikahan Adat Madura Sumenep mulai dari paling hemat senilai Rp 35.000.000 hingga sebesar Rp 70.000.000.
Akan tetapi, perlu diingat jika nominalnya sangat mungkin berbeda ketika hendak menyelenggarakan pesta pernikahan sesuai keinginan pihak calon pengantin. Sebab, beberapa waktu lalu sempat viral pasangan menikah dengan biaya pernikahan mencapai Rp 1 miliar.
Wajib Tahu: Biaya Pernikahan Adat Jawa 2024 dan Susunan Acara
Kesimpulan
Guna menghindari kesalahpahaman terkait informasi yang Biayanikah.com sampaikan, penting bagi Anda untuk memperkirakan biaya pernikahan adat Madura Sumenep bersama pasangan secara langsung. Dengan begitu, segala persiapan dapat dilakukan secara matang.